Hai friends, friends masih pada sekolah atau udah kuliah nih?
Hehe, okelah, baik yang sudah kuliah maupun yang masih di bangku sekolah jangan khawatir karena tips yang akan My StoRy beri ini cocok untuk semua kalangan :)
Tanpa menunggu lebih lama lagi inilah Tips-Tips buat friends...cekidot...
1. Minum Air Putih
Nah, air putih ini tidak boleh ketinggalan friends. Minuman ini adalah minuman wajib bagi kita semua. Jika kita dehidrasi maupun kekurangan cairan, maka tubuh kita akan kering >.</ ga mau kan friends kalo friends jaki kering kerontang gara-gara ga dikasi minum? haha okelah, Minumlah air putih minimal 8 gelas sehari karena air putih dapat menjaga kelembaban tubuh kita dari aktifitas kita seharian. Jika perlu bawalah air putih kemana pun friends pergi.
2. Tidurlah yang cukup
Untuk anak kuliah tidur yang cukup ini tidak akan tersampai deh #plak hehe bercanda. Karena author sendiri ngrasain kok kalo jadi mahasiswa itu bakal berkurang jam tidurnya karena banyak yang harus dikerjakan. Baiklah, tidur yang baik itu 8 jam sehari. Tapi tidak harus 8 jam juga friends. Jangan dipaksakan lhoo, ntar tugas-tugas or PR PR-nya pada ga terselesaikan gara-gara harus ngepasin tidur selama 8 jam. :) yang penting kita bisa atur waktu. Tidur yang cukup biar ga timbul mata panda ya friends >.<
3. Perhatikan kesegaran wajah dan kesehatan rambut
Wajah kusut, rambut kucel, udah ga jaman friends. Friends harus pintar-pintar menyiasati agar ke-stres-an friends tidak terlihat pada wajah maupun rambut. Untuk wajah sebaiknya sering-sering memakai masker buah seperti timun, tomat, wortel, dll. Pastikan juga friends selalu membersihkan wajah setelah melakukan aktifitas seharian. Rambut pun juga harus diperhatikan friends. Rambut mesti rutin dibersihkan dan beri pelembab. Lebih bagus jika friends rajin creambath. Tapi sesuaiin sama keadaan kantong. Jangan sampai gara-gara merawat rambut kantong jadi jebol. Ahya, jika akan pergi keluar misal ke kampus, friends ga perlu dandan yang menor-menor, cukup bedak tipis dan pelembab bibir. Karena kita ga akan pergi ke acara foto shoot melainkan untuk belajar meraih ilmu. Friends khususnya para cewek sudah cantik. PD-lah dengan kecantikan alami yang friends punya sejak lahir. :)
4. Hindari Bau Badan
Nah, yang ini wajib friends. Jangan jadiin alasan bangun kesiangan ga sempet mandi! Apalagi buat yang cewek. Beuuhh, mandi adalah kewajiban nomor satu yang ga boleh terlewatkan. Caranya simple kok, cukup mandi sehari 2 kali dan sering-sering makan daun kemangi karna bisa bermanfaat menghilangkan bau badan. Dan jangan lupa sikat gigi :)
5. Makan Teratur
Author tahu kok friends super sibuk orangnya. Tapi sesibuk apa pun friends tetap harus makan. Karena makanan adalah sumber kekuatan kita untuk melakukan aktifitas seharian. Kalau friends ga makan, friends bisa sakit dan itu malah akan memperparah kondisi :) Makanlah makanan yang bergizi dan penuh serat agar BAB friends pun juga ikutan lancar :P so jadi enteng >.</ Buah yang kaya akan vitamin juga dianjurkan kok friends.
Baiklah sekian dulu tips ala My StoRy. Jika ada kesempatan My StoRy akan berbagi tips-tips yang pastinya akan membantu friends sekalian. Hope you like it. Semoga bermanfaat. God bless. Have a nice day :)
2013/10/14
Love Love Love Roy Kim Lyric (Hangul, Romanized. Translate)
HANGUL
그대여 나 그대 눈을 처음 본 순간부터 오 난
그대여 난 알 수 없는 설레는 향기 속에 빠져
난 그대 눈을 항상 바라만 봤었고 그대도 나를 항상 바라길 바랬소
그대여 나 그대 눈을 처음 본 순간부터 오 난
그대여 난 알 수 없는 설레는 향기 속에 빠져
난 그대 눈을 항상 바라만 봤었고 그대도 나를 항상 바라길 바랬소
나
이젠 말할 거에요
이 목소리에 담아서
오
Love,
오~ Love, 그래요 난
그대를 난
너무나 좋아합니다
Love, 오~ Love, 그래요 난 그대를 난 정말로 사랑합니다
Love, 오~ Love, 그래요 난 그대를 난 정말로 사랑합니다
오
그대여 나
그댈 바라보는 것만으로도
오 난
오
그대여 나
그댈 생각하는 것만으로도
오 난
하루 하루가 항상 빠르게 갔었고 그대도 나를 항상 바라길 바랬소
나 이젠 말할 거에요 이 목소리에 담아서 오
Love, 오~ Love, 그래요 난 그대를 난 너무나 좋아합니다
Love, 오~ Love, 그래요 난 그대를 난 정말로 사랑합니다
Love, 오~ Love, 그래요 난 그대를 난 너무나 좋아합니다
Love, 오~ Love, 그래요 난 그대를 난 정말로 사랑합니다
Love, 오~ Love, 그래요 난 그대를 난 너무나 좋아합니다
하루 하루가 항상 빠르게 갔었고 그대도 나를 항상 바라길 바랬소
나 이젠 말할 거에요 이 목소리에 담아서 오
Love, 오~ Love, 그래요 난 그대를 난 너무나 좋아합니다
Love, 오~ Love, 그래요 난 그대를 난 정말로 사랑합니다
Love, 오~ Love, 그래요 난 그대를 난 너무나 좋아합니다
Love, 오~ Love, 그래요 난 그대를 난 정말로 사랑합니다
Love, 오~ Love, 그래요 난 그대를 난 너무나 좋아합니다
Love,
오~ Love, 그래요 난
그대를 난
정말로 사랑합니다
ROMANIZED
geudaeyeo
na geudae nuneul cheoeum bon sunganbuteo o nan
geudaeyeo
nan al su eomneun seolleneun hyanggi soge ppajyeo
nan
geudae nuneul hangsang baraman bwasseotgo geudaedo nareul hangsang baragil
baraessso
na ijen malhal geoeyo i moksorie damaseo o
Love, o~ Love, geuraeyo nan geudaereul nan neomuna johahamnida
na ijen malhal geoeyo i moksorie damaseo o
Love, o~ Love, geuraeyo nan geudaereul nan neomuna johahamnida
Love,
o~ Love, geuraeyo nan geudaereul nan jeongmallo saranghamnida
Love Love Love, Love Love Love, Love Love Love
Love Love Love, Love Love Love, Love Love Love
o geudaeyeo na geudael baraboneun geotmaneurodo o nan
o geudaeyeo na geudael saenggakhaneun geotmaneurodo o nan
Love Love Love, Love Love Love, Love Love Love
Love Love Love, Love Love Love, Love Love Love
o geudaeyeo na geudael baraboneun geotmaneurodo o nan
o geudaeyeo na geudael saenggakhaneun geotmaneurodo o nan
haru
haruga hangsang ppareuge gasseotgo geudaedo nareul hangsang baragil baraessso
na
ijen malhal geoeyo i moksorie damaseo o
Love,
o~ Love, geuraeyo nan geudaereul nan neomuna johahamnida
Love,
o~ Love, geuraeyo nan geudaereul nan jeongmallo saranghamnida
Love Love Love, Love Love Love, Love Love Love
Love Love Love, Love Love Love, Love Love Love
Love Love Love, Love Love Love, Love Love Love
Love Love Love, Love Love Love, Love Love Love
Love,
o~ Love, geuraeyo nan geudaereul nan neomuna johahamnida
Love,
o~ Love, geuraeyo nan geudaereul nan jeongmallo saranghamnida
Love, o~ Love, geuraeyo nan geudaereul nan neomuna johahamnida
Love, o~ Love, geuraeyo nan geudaereul nan jeongmallo saranghamnida
Love Love Love, Love Love Love, Love Love Love
Love Love Love, Love Love Love, Love Love Love
TRANSLATION
My dear, the moment I first saw your eyes
My dear, I fell into an unknown heart fluttering scent
I always only looked at your eyes
I hoped that you would always look at me too
I will tell you now
With this voice
Love, oh love, yes, I like you so much
Love, oh love, yes, I really love you
Love Love Love, Love Love Love, Love Love Love
Oh my dear, just by looking at you
Oh my dear, just by thinking about you
Each day passed so quickly
I hoped that you would always look at me too
I will tell you now
With this voice
Love, oh love, yes, I like you so much
Love, oh love, yes, I really love you
Love Love Love, Love Love Love, Love Love Love
Love, oh love, yes, I like you so much
Love, oh love, yes, I really love you
Love, oh love, yes, I like you so much
Love, oh love, yes, I really love you
Love Love Love, Love Love Love, Love Love Love
Love, o~ Love, geuraeyo nan geudaereul nan neomuna johahamnida
Love, o~ Love, geuraeyo nan geudaereul nan jeongmallo saranghamnida
Love Love Love, Love Love Love, Love Love Love
Love Love Love, Love Love Love, Love Love Love
TRANSLATION
My dear, the moment I first saw your eyes
My dear, I fell into an unknown heart fluttering scent
I always only looked at your eyes
I hoped that you would always look at me too
I will tell you now
With this voice
Love, oh love, yes, I like you so much
Love, oh love, yes, I really love you
Love Love Love, Love Love Love, Love Love Love
Oh my dear, just by looking at you
Oh my dear, just by thinking about you
Each day passed so quickly
I hoped that you would always look at me too
I will tell you now
With this voice
Love, oh love, yes, I like you so much
Love, oh love, yes, I really love you
Love Love Love, Love Love Love, Love Love Love
Love, oh love, yes, I like you so much
Love, oh love, yes, I really love you
Love, oh love, yes, I like you so much
Love, oh love, yes, I really love you
Love Love Love, Love Love Love, Love Love Love
Beautiful Love
Cast: Niki,
Kevin, Mira
Genre: Romance,
Teen
OneShoot
Recomended song:
Love Love Love by Roy Kim
Setiap kali aku
melihatnya tersenyum, berjalan, caranya bicara dan caranya menatapku. Semua itu
sudah seperti obat bagiku. Ingin aku mendekati dan menyapanya. Tapi itu tidak
mungkin karena perbedaan di antara kita yang begitu mencolok. Aku tidak ingin
dia tersakiti jika aku mendekatinya. Setiap melihatnya berjalan dan memandang
wajah manisnya, jantungku terus berdegub sangat cepat. Entah apa yang terjadi
padaku saat ini.
Dia adalah gadis
pindahan dari kota lain yang masuk ke sekolahku. Dia masuk di tahun pertama
sedang aku berada di tahun kedua. Sejak
pertama kali melihatnya di ruang guru kurasa aku jatuh cinta pada pandangan
pertama. Ini mungkin konyol tapi itu benar. Pikiranku tidak bisa lepas darinya.
Wajahnya selalu muncul di kepalaku meski aku sudah berusaha untuk mengalihkan
perhatianku.
Dia memiliki
rambut yang tergurai panjang di punggungnya. Matanya bersinar dan bibir
mungilnya tak pernah lepas dari senyum manis saat ia sedang berbicara. Terlihat
dari gesture tubuhnya, dia sangat lincah dan periang. Tapi ada satu pertanyaan
yang selalu melayang dibenakku. Apakah dia sudah mempunyai kekasih? Apa dia
menyadari kehadiranku? Apa aku bisa menjadi bagian dari hidupnya? Apa aku bisa
membuatnya melihatku?
Beribu
pertanyaan muncul dalam waktu bersamaan. Pertanyaan yang menuntut jawaban yang
belum jelas baginya. Besok adalah hari festival sekolah yang diadakan setiap
tahun sekali. Setiap kelas entah itu kelas senior atau pun junior, mereka akan
bersatu padu untuk memeriahkan acara festival.
Mungkin ini
kesempatan bagiku untuk mendekatinya. Oh Tuhan, tolong bantu aku. Beri aku
kekuatan untuk bisa menatap wajahnya karena jantung ini tak pernah berhenti
melonjak-lonjak saat melihatnya. Aku takut jika dia bisa mendengar degub
jantungku.
***
Entah mengapa
sejak pertama aku masuk sekolah ini, aku merasa seperti sedang diawasi. Tapi
oleh siapa? Begitu banyak orang disekelilingku. Aku tak bisa menuduh
sembarangan. Tapi ada satu orang yang menarik perhatianku. Dia seorang siswa
laki-laki bertubuh jangkung, berkulit putih serta rambut hitam yang
acak-acakan. Dia masuk di tahun kedua sekolah itu.
Siapa dia?
Kenapa setiap aku melihatnya mata kami selalu bertemu? Apa dia juga melihatku?
Aku selalu mencari kesempatan barang kali aku bisa melihat wajah tampannya.
Namun, setiap kali kami bertemu pandang, jantungku berpacu terlalu cepat sampai
aku takut kalau-kalau dia akan meloncat dari dadaku. Perutku mulas dan keringat
dingin selalu mengucur menuruni punggungku. Aku sedikit merasa risih merasakan
sensasi yang tidak biasa itu.
Mau tidak mau
aku harus membiarkan diriku untuk berpura-pura tidak melihatnya. Kucoba
fokuskan pikiranku hanya kepada pelajaranku saja. Tapi, dia selalu hadir di
setiap mimpiku. Aku hampir gila karena dia.
Jika suatu saat
kami bisa bertemu mungkin aku akan menyuruhnya keluar dari pikiranku.
***
Matahari sudah
berada di puncaknya. Semua murid di sekolah itu pun sudah sibuk dengan dekorasi
gedung luar sekolah dan gedung dalam sekolah. Mereka membuat stan-stan di
sepanjang jalan setapak di taman sekolah itu. Mereka menggunakannya sebagai
bazar pada saat acara.
“Niki, bisa kau
ambilkan kotak itu”, pinta seorang gadis kepada Niki. Niki mengangguk dan
berjalan ke arah kotak yang ditunjuk Mira. Dilihatnya isi kotak itu dan
menghela napas panjang sebelum mengangkatnya.
Tangannya
tertahan saat melihat tangan seorang sudah mengangkat kotak itu. Dilihatnya
siapa orang itu dan dia membelalak. Seorang laki-laki yang selalu mengusik
hidupnya tiba-tiba sudah berada tepat di hadapannya. Senyum manisnya mengembang
di sudut bibirnya. Niki hanya terbengong tanpa merespon sedikit pun.
“Hei, kau tak
apa? Kotak ini cukup berat jadi aku saja yang membawanya”, ujar laki-laki itu.
Niki tersentak dan mengerjap-erjapkan matanya. “Ah ya, terima kasih tapi tidak
usah karena aku bisa sendiri”, sergah Niki gelagapan. Tangannya hendak
mengambil kotak itu tapi laki-laki itu melangkah mundur.
“Tidak apa. Biar
aku saja yang membawanya”, paksa laki-laki itu. Niki terdiam. “Namaku Kevin”,
kata Kevin memperkenalkan diri. “Ah, aku, Nikita. Tapi kau bisa memanggilku
Niki jika kau mau”, Niki tersenyum. Kevin pun membalasnya dan mulai berjalan ke
arah stan kelas Niki.
Mereka berjalan
dalam diam sambil sesekali mencuri pandang. Setelah sampai, Niki menyuruh Kevin
meletakkannya di sudut stan. Kevin menghela napas berat dan sedikit meregangkan
otot-ototnya. “Maaf merepotkanmu”, kata Niki. “Tidak apa”, sahut Kevin
tersenyum. “Ah, kau mau minum?” tanya Niki sambil berjalan mengambilkan segelas
air untuk Kevin.
Niki memberikan
gelas itu pada Kevin dan tangan mereka pun bertemu. Mereka saling bertemu
pandang sebentar sebelum akhirnya Kevin menarik gelas itu.
Hari telah
menjelang sore. Seluruh persiapan telah siap. Tinggal menunggu menit-menit
terakhir festival dimulai. Seluruh murid boleh mengundang siapa saja karena
festival ini diadakan untuk umum. Festival ini juga digunakan untuk
mempromosikan sekolah mereka pada masyarakat sekitar.
Sudah satu jam
berlalu. Seluruh taman sekolah itu sudah penuh sesak dengan orang-orang yang
ingin menikmati festival. Terdapat musik yang mengalun indah dan juga
hiburan-hiburan menarik lainnya.
Stan Niki begitu
ramai sampai tak ada waktu untuk beristirahat sampai Mira berkata,”Niki, kau
istirahatlah dulu. Biar aku yang menggantikanmu.” “Baik. Tolong ya.” Niki pun
bisa bernapas lega meskipun sebentar.
Dia mencoba
untuk berjalan melihat stan-stan dari kelas lain. Mereka sungguh atraktif dan
penuh dengan kreasi. Senang melihat banyak orang yang datang berkunjung.
Langkahnya terhenti saat dia mendengar seseorang memanggil namanya.
“Niki!” Niki
menoleh dan menemukan Kevin yang sudah ngos-ngosan mengejar Niki. Niki terheran
melihat sosok Kevin yang terengah-engah seperti itu. “Huft, jalanmu cepat
juga”, katanya. “Kau tak apa?” tanya Niki khawatir melihat keringat mengucur
deras dari wajah tampannya. “Huh, tidak apa. Kau mau em, apa kau, em ah...”
Niki mengernyitkan kening tanda tidak mengerti apa yang Kevin coba katakan
padanya. “Ya?” “Huft, panas sekali ya disini”, kata Kevin akhirnya sambil
mengipas wajahnya dengan kedua tangannya.
“Ah? Iya”, sahut
Niki sedikit kecewa. Tanpa disadari Niki, Kevin melihat raut wajah Niki yang
sedikit murung. Entah mengapa hati Kevin tergerak untuk menghibur Niki. Dia
tidak ingin melihat ekspresi itu di wajah cantik Niki. Kevin pun memberanikan
diri menarik tangan Niki dan mengajaknya jalan keluar dari kerumunan masa itu.
***
Deg...jantungku
serasa berhenti saat tangan itu menyentuh tanganku. Dia menarikku keluar dari
kerumunan orang-orang. Aku ingin tahu apa yang sedang dia pikirkan. Kenapa
tangannya begitu hangat. Aku tidak ingin melepas tangan ini. Aku ingin tangan
ini selalu menggenggam tanganku.
Kulihat ekspresi
wajahnya. Kutertegun karena baru kali ini aku melihat wajahnya yang serius. Dia
berjalan di depanku tanpa melihatku. Dia menyingkirkan orang-orang yang
menghalangi jalannya dengan lembut. Aku terpukau melihatnya. Semua yang dia
lakukan selalu sukses menggetarkan hatiku yang sudah lama vakum.
Setelah kami
keluar dari kerumuman banyak itu, aku melihat sekeliling mencari tahu kemana
Kevin membawaku. Butuh waktu bagiku untuk mencerna dimana tempatku berdiri.
Bukankah ini di gedung olahraga? Tepatnya di gudang penyimpanan alat-alat
olahraga. Terlihat dari tempatku berdiri cahaya terang benderang dari arah
festival. Baru kusadari tempat itu seperti lautan manusia. Aku menghela napas
singkat sebelum akhirnya Kevin memulai pembicaraan.
“Tempat itu
seperti pasar menurutku”, Kevin terkekeh sambil memandang ke arah festival
berlangsung. “Huft, Niki ...”
***
Kutelan ludahku
dengan susah payah. Berdiri tepat disamping gadis yang aku suka begitu
menyiksaku. Hatiku tak tenang. Aku takut jika aku mengucapkan sesuatu yang
salah ataupun bertindak yang salah. Aku tidak ingin dia memandangku buruk. Aku
hanya ingin dia tahu perasaanku padanya.
Hal yang
mustahil aku lakukan akan kulakukan malam ini juga. Semua kemungkinan terburuk
aku siap menerimanya. Kumenghela napas berat sambil menatap ke arah festival
karena aku tak sanggup menatap kedua mata mungilnya. Aku harus menghentikan ini
semua.
“Huft, Niki kau
lihat kerumunan orang banyak itu?” tanyaku. “Hm, iya aku melihatnya”, jawab
Niki tersenyum gugup. “Begitu banyak orang disana berebut untuk mendapatkan apa
yang mereka mau.” Aku memberi jeda akan pernyataanku berharap susunan kalimatku
benar.
“Lihatlah di
stan kelasku. Kau lihat disana orang-orang sedang berjuang untuk mendapatkan
hadiah utama.” Niki melihat ke arah stan Kevin yang dipenuhi dengan
orang-orang. Terlihat sebuah boneka beruang besar yang berlabel “limited
edition”. Dan memang boneka itu sedang menjadi tren di kalangan remaja cewek
dan persediaannya terbatas. Beruntung kelas Kevin mendapatkan boneka itu.
“Mereka berjuang
begitu keras. Tapi hanya ada satu yang akan mendapatkan hadiah utama itu”,
lanjutku lalu melayangkan pandanganku ke mata indah Niki. Jantungku yang berderap
kencang tidak kuhiraukan lagi. Aku ingin mengenal Niki lebih dalam lagi. Aku
ingin dia menjadi milikku sebelum orang lain memilikinya.
“Apa aku bisa
memiliki hadiah utama itu?” tanyaku penuh arti.
***
“Apa aku bisa
memiliki hadiah utama itu?” tanya Kevin dengan suara lembutnya. Niki hanya bisa
memandang dari bilik mata sendu Kevin. Entah apa yang Kevin pikirkan
tentangnya. Tak sedetik pun mereka melepaskan pandangan.
“Kau bisa
memiliki hadiah utama itu”, sahut Niki sedikit berbisik. “Benarkah? Kalau
begitu apakah aku bisa memiliki hatimu?” tanya Kevin langsung ke topik. Mata
Niki membelalak lebar mendengar pertanyaan Kevin yang tiba-tiba itu.
Tanpa menunggu
lebih lama lagi Kevi meraih tangan Niki. Dengan lembutnya Kevin menggenggam
tangan Niki lalu setengah berlutut di hadapan Niki. Tanpa melepas tangan Niki,
Kevin berkata,”Aku mau kau menjadi milikku. Aku tahu kalau kita tidak pernah
berbincang-bincang maupun berteman. Tapi aku selalu melihatmu seakan kita telah
memiliki hubungan. Aku tak bisa berhenti memikirkanmu. Semuanya hanya tentang
kau, Niki.” Niki terdiam mendengar pengakuan Kevin. Ditengah festival yang
berlangsung Kevin menyatakan perasaannya.
“Apa kau mau
menjadi kekasihku, Niki?” tanya Kevin dengan seluruh kekuatan yang tersisa.
Niki terpaku mendengar pertanyaan utama Kevin. Menjadi kekasihnya adalah hal
yang selalu diinginkannya dan inilah saatnya itu terjadi. Dia pun tahu jika
perasaannya tidak bertepuk sebelah tangan. Kevin pun selama ini melihatnya
seperti halnya dirinya yang selalu melihat Kevin.
Kevin melihat
Niki penuh harap. Berharap perasaannya tidak bertepuk sebelah tangan. Jantung
berdetak semakin kencang menunggu jawaban Niki yang lumayan lama itu. Apa
mungkin dia tidak menyukainya? Ataukah dia sudah memiliki kekasih lain?
Baiklah, Kevin sudah tidak peduli tentang itu. Dia sudah siap menerima jawaban
terburuk dari Niki. Meskipun sakit tapi dia akan bertahan.
“Jangan pernah
diam-diam melihatku lagi”, kata Niki akhirnya. Sekarang ganti Kevin yang
membelalak. Pada akhirnya penolakan yang ia dapat. Kevin tak sanggup lagi terus
menatap Niki. Kepalanya tertunduk dan dahinya mengerut. Napasnya sesak dan
seluruh tubuhnya lemas tak bertenaga. Beginilah rasanya ditolak oleh orang yang
selama ini dia sukai. Begitu sakit hati ini.
Niki menarik
tangannya dari genggaman Kevin. Kevin pun pasrah tangan Niki terlepas dari
genggamannya. Tanpa mengubah posisinya, Kevin berharap jika ini semua hanyalah
mimpi.
Tiba-tiba tangan
Niki menyentuh lembut wajah Kevin yang tertunduk. Kevin terkesiap menyadari
tangan Niki menyentuh wajahnya. Begitu hangat dan lembut. Perlahan tapi pasti
Kevin mengangkat wajahnya. Betapa terkejutnya ia saat melihat wajah Niki yang
menangis bahagia. Kevin mengerutkan alisnya tidak mengerti apa yang sebenarnya
terjadi.
“Kau membuatku
takut. Aku takut kehilangan dirimu. Saat inilah yang selalu kutunggu-tunggu
sejak pertama kali kita bertemu. Pikiranku pun tak pernah lepas darimu. Apa
kita bisa bersama ataukah tidak? Apa kau mempunyai perasaan yang sama ataukah
tidak? Pertanyaan yang aku tidak berani mengetahui jawabannya. Dan sekarang kau
disini, aku tidak akan melepasmu lagi”, aku Niki.
Kevin pun meraih
tangan Niki dan berdiri. Ditariknya tangan Niki hingga tubuh Niki berada
dipelukan Kevin. Mereka saling berpelukan. Dilepaskannya pelukan itu dan mereka
saling bertatapan. “Terima kasih”, ucap Kevin bahagia. Niki menggelengkan
kepalanya,”Akulah yang seharusnya berterima kasih.”
End~
Hope you like my story :) God bless and have a nice day...
OKKAPS and MAPELKA
OKKAPS adalah sistem pengenalan pada
mahasiswa baru akan universitas yang akan mereka masuki. OKKAPS juga sering
disebut sebagai ospek. Author baru saja selesai mengikuti ospek dan mapelka di
universitas author sebagai maba (mahasiswa baru). Ospek dilaksanakan selama 5
hari. Sedangkan mapelka dilaksanakan selama 3 hari.
Baiklah sekarang author akan berbagi
pengalaman kepada friends sekalian nih J disimak ya J cekidot...
Baiklah hari pertama author dan
teman-teman panggil saja kami, hanya menerima materi dari dekan fakultas. Dia
mengenalkan sedikit mengenai universitas sekaligus memberi gambaran tentang
kuliah. Disaat yang sama pula ada pengenalan dari kakak senior yang akan
menjadi pendamping kami selama OKKAPS berlangsung.
Hari itu pun selesai dengan baik.
Tapi tidak hanya itu. Setelah pemberian materi oleh dekan berakhir, kakak
senior memberi materi lagi yang tidak lain tidak bukan adalah barang-barang
yang harus dibawa untuk besok. Barang yang wajib dibawa tidak satu-dua
melainkan lebih dari sepuluh barang. Kami sempat bingung harus mulai dari mana.
Kami sempat frustasi saat itu karena
dari baju sampai alas kaki, kami belum punya. Good job untuk kami semua. Kami
orang asing di kota asing yang tidak tahu dimana tempat perbelanjaan yang murah
dan terjangkau. Tapi puji Tuhan, teman satu kos yang kebetulan mengambil
jurusan yang sama tahu tempat-tempat untuk membeli keperluan. Nah, pergilah
kami para maba yang satu kos tapi di fakultas yang sama yaitu ekonomi.
Kami pergi ke perbelanjaan yang
jaraknya lumayan jauh dari tempat kos kami. Setelah sampai, tibalah bagi kami
saat berburu. Mulai dari baju, sepatu, bawahan, serta barang-barang lainnya
yang bisa dibilang aneh. Jujur, kami tidak sempat mandi saat itu karena kami
khawatir jika kami tidak bisa mengumpulkan semua barang yang diminta.
Kami kembali ke kos dengan semua
buruan kami pada jam hampir 9 malam. Dan author pun harus nge-print artikel
yang harus diserahkan besok. Author pun pergi ke warnet terdekat, keberuntungan
memang tidak berada dipihak author saat itu L banyak pengunjung yang antre ingin
nge-print dan itu memakan waktu 1 jam. Jam 10 author baru kembali ke kos dan
itu pun author harus mempersiapkan untuk besok.
Entahlah author tidak seberapa ingat
tidur jam berapa tapi yang pasti author sangat teramat lelah. Tidur pun serasa
hanya numpang memejamkan mata sesaat. Jam 4 pagi kami bangun dan segera bersiap
karena sebelum jam 5 kami sudah harus berkumpul di lapangan fakultas.
Terkejutlah kami karena kami pikir
OKKAPS kali ini tidak akan di”gembleng”. Tapi perkiraan kami salah besar.
Beberapa meter dari pintu gerbang fakultas sudah berdiri kakak senior yang
memakai pita merah di lengan kanannya.
Dengan kerasnya dia berteriak,”LARI!”
Terkesiaplah kami, dan mau tidak mau
kami harus berlari hingga masuk ke lapangan. Tidak hanya satu melainkan banyak
kakak senior berpita merah yang sudah siap untuk mengeksekusi kami para maba.
Kami dibariskan di lapangan dan
mereka berteriak,”TUNDUK!” dan itu artinya kepala kami harus menghadap ke bawah.
Sungguh hal yang menyebalkan.
Mereka menyebutnya sidak. Semua
barang bawaan kami harus dikeluarkan. Mereka satu persatu mengecek apakah sudah
membawa semua atau belum. Bagi yang tidak membawa harus maju ke depan membuat
barisan sendiri. Kami pun “diteriaki” oleh mereka. “Kenapa kalian tidak
membawa?!” tanya mereka dengan nada suara keras. Teman kami pun hanya bisa diam
menaggapi pertanyaan mereka. Kami seperti anak kecil yang harus tunduk pada
yang lebih besar.
Jika ingatan author tidak salah kami
diberi materi juga dihari itu.
Pada jam makan siang, kami di
tempatkan dalam satu kelas. Kami bisa dibilang bersenang-senang saat itu.
Sampai pada saat si pita merah masuk dengan menendang pintu kelas. Kami tentu
saja shock jantung. Bayangkan saja kami sedang asyiknya mengobrol dengan kakak
pendamping dan tiba-tiba saja pintu terbuka dengan suara seperti petir sedang
menyambar.
Kami pun disidak lanjut. Semua barang
kami dikeluarkan semua dan diperiksa satu persatu. Maba yang membawa barang
yang tidak sesuai wajib maju. Dan mereka pun dibawa keluar untuk mendapat
wejangan yang pahit. Dengan bentakan tentu saja.
Setelah itu kami diberi materi untuk
barang yang harus dibawa besok. Barang yang harus dibawa pun tidak sedikit
jumlahnya malah semakin banyak. Bagaimana tidak kami frustasi dengan tindakan
si pita merah?
Kami pun pulang sekitar jam 3-4 sore.
Kami terpaksa tidak kembali ke kos melainkan berburu barang lagi hingga malam.
Dan lagi-lagi kami tidak mandi. :P tapi jangan salah, kami tetap mandi meskipun
sudah jam 9-10 malam. TT
Keesokan paginya, sama seperti
kemarin.
Jika ingatan author benar selama
OKKAPS kami para maba hanya diberi materi seputar kampus. Dan kami dipisah
dalam beberapa kelompok. Disetiap kelompok wajib membuat yel-yel kreatif untuk
diadu dengan kelompok lain.
Masih dengan cara yang sama di jam
makan siang para pita merah masuk dengan menendang pintu hingga pintu itu
hampir rusak, pikir author :P sidak pun tetap berlanjut.
Begitu seterusnya sampai pada hari
terkahir OKKAPS.
Kami dari seluruh fakultas
dikumpulkan manjadi satu di sebuah gedung. Didalamnya sudah berdiri rapi
stan-stan unit kegiatan mahasiswa atau biasa disebut UKM. Kami akhirnya isa
merasa santai meskipun si pita merah berada di tengah-tengah kami para maba.
Seluruh UKM tampil disebuah panggung untuk unjuk kebolehan dari UKM-nya.
Kami pun bersenang-senang disana dan
dari setiap fakultas menampilkan kreasi yang pastinya seru serta menarik.
OKKAPS pun selesai.
Tapi penderitaan kami belumlah usai.
Masih ada acara MAPELKA.
Mapelka diadakan di daerah pegunungan
di kota kami. Kami kumpul di lapangan pagi-pagi buta. Seperti biasa kami wajib
membawa barang-barang. Dan seperti biasa juga diadakan sidak pagi hari.
Kami pikir si pita merah sudah musnah
tapi kami salah. Justru si pita merah yang mengomando kami. Sungguh malang
nasib kami L
Tak selesai sampai disitu. Kami harus
menaiki sebuah truk untuk menuju tempat perkemahan. Ya, mapelka seperti camping
hanya saja tidak seseru camping yang sebenarnya :P
Perjalanan memakan waktu 1-2 jam.
Bayangkan saja kami berdiri di truk yang jalannya bisa dibilang kasar. Kami
tahu sekarang bagaimana perasaan si sapi saat dibawa menggunakan truk J
Sesampainya disana kami harus
berjalan menju tenda yang sudah siap pakai di tengah tanah lapang. Ada 4 tenda.
2 untuk laki-laki dan 2 untuk perempuan. Kami pun dibariskan dan dibagi sesuai
dengan tenda. Setelah itu kammi diperintakan untuk beristirahat.
Selama mapelka kami lebih banyak
istirahat dari pada kegiatan. Jujur author pernah mengalami yang lebih parah
dari mapelka ini. Author akan menceritakan pengalaman author di lain kesempatan
J
Kami diberi makan 3 kali sehari.
Tidak di OKKAPS maupun mapelka si pita merah selalu keras. Tapi entah mengapa,
atau hanya perasaan author saja si pita merah melunak pada kami.
Jika kami ingin ke kamar kecil, kami
dikawal serta tak diberi kesempatan privasi. Kami terpaksa harus berlima dalam
satu kamar mandi. Kita diajarin untuk jorok, pikir author :P JustKid.
Tak hanya itu, kami harus dan wajib
bangun di pagi buta dengan suhu paling rendah di gunung itu. Kami semua hampir
menggigil. Dinginnya melebihi suhu terendah AC dirumah. Baru pertama kali
author menggigil sedemikian hebat seperti itu. Serta kami mau tidak mau harus
makan dalam gelap tanpa cahaya sedikit pun. Jadi bisa diartikan kami tidak tahu
apa yang kami makan pada malam hari. >.<
Sekali lagi kami dibagi dalam
beberapa kelompok dan membuat yel-yel serta mempersiapkan persembahan untuk
malam api unggun seperti pentas seni.
Malam terakhir kami disuruh tidur
cepat. Kami pun tidur karena kami kelelahan. Tapi pada saat tengah malam, tidak
tahu jam berapa, kami semua di”gebrak” untuk bangun dan keluar dengan cuaca
sedingin kutub utara.
Kami pun dipisahkan maksudnya kami
disuruh untuk keliling hutan ke pos-pos yang sudah disiapkan oleh kakak
panitia. Tanpa berbekalkan senter, karena semua senter diambil oleh “mereka”.
Kami pun terpaksa jalan dalam gelap sambil bergandengan tangan. Jalanan begitu
curam dan sempat salah satu dari teman kami hampir terjatuh ke jurang.
Kami diberi hanya satu buah senter
dengan baterai terbatas. Jika tidak berhemat maka matilah kita di hutan
>.</
Untunglah kelompok kami memiliki
ketua yang cepat tanggap dan tangkas sehingga semua dari kami bisa sampai ke
pos terakhir dengan semangat meskipun ada kejadian lucu dan memalukan yang
tidak akan author ceritakan disini.
Nah, keesokan paginya kami masih
harus “nyebur”, basah-basahan di salah satu bendungan air di gunung itu. Dengan
air sedingin es kami menyelupkan kaki kami sampai ke atas lutut. Dengan ketua
kami di depan menyuarakan sumpah mahasiswa. Ya, kami sama-sama menyuarakan
sumpah mahasiswa dalam keadaan setengah basah. Bbbrrrrr......
Setelah itu kami kembali ke tenda dan
merapikan semua barang kami. Maka naiklah kami ke kendaraan mewah kami yaitu
truk. Semua barang dinaikkan lalu kami para manusia naik. Kkkkk~
Dengan panas matahari yang tak
tertahankan kami pulang kembali ke kampus. Tak terbayangkan betapa kotornya
muka kami saat turun dari truk. Penuh dengan debu hitam dan kotoran.
Kami tak serta merta pulang. Kami
harus menunggu barang-barang kami yang tersita serta mengenalan terhadap si
pita merah. Kamilah yang berkuasa disini. Si pita merah tidak akan pernah kami
maafkan. Kkkkkk~ tapi toh kami maafkan juga....hahahaha :P
Baiklah friends, itulah sedikit dari
pengalaman author yang bisa author bagikan pada kalian semua. Semoga info ini
dapat berguna dan bisa bermanfaat bagi friends sekalian. God bless and have a
nice day J
Subscribe to:
Posts (Atom)